Jumat, 13 September 2024

Laporan Akhir 2



1. Jurnal [Kembali]



2. Alat dan Bahan [Kembali]

  1. Panel DL 2203D
  2. Panel DL 2203S
  3. Panel DL 2203C
  4. Jumper

 

 


3. Rangkaian Simulasi [Kembali]

Disini kita hanya menggunakan proteus 8 untuk mensimulasikan percobaan 2.

4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

 
 
 
Untuk melakukan operasi aljabar boolean dengan menggunakan gerbang logika maka kita membutuhkan 3 gerbang logika seperti yang ada pada rangkaian sederhana 1 dan 2.
 
Prinsip Kerja:

  1. Terdapat power (1) dan ground (0) pada rangkaian yang berfungsi sebagai pengatur input gerbang logika yang diatur oleh saklar spdt, yang memungkinkan kita bisa memilih kondisi logika 1 atau 0.
  2. masing-masing input akan menuju langsung ke gerbang logika X-OR dan AND, kecuali untuk C'. C' merupakan kebalikan dari nilai C, dan oleh sebab itu maka diperlukan gerbang NOT pada input C'. Atur input sesuai kondisi !
  3. Input B dan D akan menuju ke gerbang X-OR yang merupakan operasi penjumlahan ekslusif dimana jika hasil penjumlahan merupakan bilangan ganjil maka output dari gerbang X-OR akan berlogika 1. 
  4. Input AC'D dan ABC' akan menuju ke gerbang AND yang merupakan operasi perkalian dimana output hanya akan berlogika 1 jika semua input berlogika 1. 
  5. Lalu output dari gerbang X-OR dan gerbang AND akan menuju ke gerbang OR yang merupakan gerbang logika operasi penjumlahan, dimana outputnya akan berlogika 0 jika semua input berlogika 0. 

5. Video Rangkaian [Kembali]

6. Analisa [Kembali]







7. Link Download [Kembali]

Video [download]




Laporan akhir 1



1. Jurnal [Kembali]





2. Alat dan Bahan [Kembali]

  1. Panel DL 2203D
  2. Panel DL 2203S
  3. Panel DL 2203C
  4. Jumper

 

 


3. Rangkaian Simulasi [Kembali]





4. Prinsip Kerja Rangkaian [Kembali]

pada percobaan 1 kita menggunakan 

  1. Panel DL 2203D
  2. Panel DL 2203C
pada panel DL 2203D kita menggunakan B1 dan B0 sebagai input yang akan diujikan nantinya pada gerbang logika yang ada pada panel DL 2203C yaitu:
  1. NOT : pembalik input (input =1, output =0)
  2. AND : perkalian input (hasil perkalian input =1, output =1)
  3. OR : penjumlahan input (hasil penjumlahan input tidak=0, output =1)
  4. XOR : penjumlahan eksklusif input (output =1, jika hasil penjumlahan merupakan bilangan ganjil)
  5. NAND : perkalian input, lalu dibalikkan
  6. NOR : penjumlahan input, lalu dibalikkan
  7. XNOR : penjumlahan eksklusif input (output =1, jika hasil penjumlahan merupakan bilangan genap)
output dari gerbang logika dapat kita lihat pada Panel DL 2203D pada H1-H7 berupa LED, dimana LED aktif =1 dan LED mati =0.

input B1 bisa divariasikan dengan menggunakan clock.

5. Video Rangkaian [Kembali]

6. Analisa [Kembali]

7. Link Download [Kembali]

video [download]




Senin, 09 September 2024

Percobaan 3 Kondisi 13




1. Kondisi[Kembali]

Buatlah rangkaian multivibrator monostabil sesuai dengan gambar pada percobaan dengan kapasitor sebesar 200 uF dan resistor sebesar 2.3 kΩ

2. Gambar Rangkaian[Kembali]




3. Video Simulasi[Kembali]



4. Prinsip Kerja Rangkaian[Kembali] 

multivibrator monostabil merupakan pembangkit sinyal yang outuputnya daijadikan feedback terhadap inputnya. multivibrator monostabil hanya memiliki satu kondisi stabil yaitu berlogika 1.

prinsip kerja: 

  1. saklar terhubung ke tegangan (1) atau ground (0) untuk mengatur input yang akan masuk ke gerbang logika NAND1
  2. kondisi pertama yaitu jika rangkaian dalam keaadaan floating, dimana input berlogika 0
  3. maka sudah dipastikan bahwa output pada masing-masing gerbang NAND akan berlogika 1, sehingga akan menghidupkan LED.
  4. jika saklar dihubungkan ke tegangan maka kapasitor akan masuk kedalam kondisi charging yang bersumber dari output pada gerbang NAND2 melewati led dan R1. apabila kapasitor sudah terisi maka tegangan yang melewati led akan langsung menuju ground.
  5. jika saklar dihubungkan ke ground lagi maka kapasitor akan masuk ke kondisi discharging yang menyebabkan kekosongan pada jalur input gerbang NAND2. sehingga lampu LED akan mati sesaat, sesuai besarnya nilai kapasitor dan juga R1.

5. Link Download[Kembali]

Rangkaian simulasi [download]

Video simulasi [download]

Percobaan 2 Kondisi 8




1. Kondisi[Kembali]

Buatlah rangkaian seperti pada modul percobaan, kemudian buatlah kondisi dengan inputan berupa saklar SPDT. 
Rangkaian Sederhana 1 : B= 1, D=1, A=1, C’=1, D= 0.
Rangkaian Sederhana 2 : B= 1, D=1, A= 1, B=0, C’=1.

2. Gambar Rangkaian[Kembali]

  • Rangkaian sederhana 1



  • Rangkaian sederhana 2


3. Video Simulasi[Kembali]



4. Prinsip Kerja Rangkaian[Kembali] 

    Rangkaian dibuat berdasarkan fungsi yang diberikan pada percobaan 2 modul 1 yang telah di sederhanakan menggunakan peta karnaugh dan aljabar boolean, sehingga menghasilkan dua buah persamaan. Lalu dari persamaan tersebut kita bisa membuatnya kedalam bentuk rangkaian menggunakan gerbang logika.  
    B'D + BD' merupakan penjumlahan ekslusif, dimana akan menghasilkan output berlogika 1 jika hasil penjumlahannya merupakan bilangan ganjil.  AC'D dan ABC' merupakan perkalian. 
 
Untuk melakukan operasi aljabar boolean dengan menggunakan gerbang logika maka kita membutuhkan 3 gerbang logika seperti yang ada pada rangkaian sederhana 1 dan 2.
 
Prinsip Kerja:

  1. Terdapat power (1) dan ground (0) pada rangkaian yang berfungsi sebagai pengatur input gerbang logika yang diatur oleh saklar spdt, yang memungkinkan kita bisa memilih kondisi logika 1 atau 0.
  2. masing-masing input akan menuju langsung ke gerbang logika X-OR dan AND, kecuali untuk C'. C' merupakan kebalikan dari nilai C, dan oleh sebab itu maka diperlukan gerbang NOT pada input C'. Atur input sesuai kondisi !
  3. Input B dan D akan menuju ke gerbang X-OR yang merupakan operasi penjumlahan ekslusif dimana jika hasil penjumlahan merupakan bilangan ganjil maka output dari gerbang X-OR akan berlogika 1. 
  4. Input AC'D dan ABC' akan menuju ke gerbang AND yang merupakan operasi perkalian dimana output hanya akan berlogika 1 jika semua input berlogika 1. 
  5. Lalu output dari gerbang X-OR dan gerbang AND akan menuju ke gerbang OR yang merupakan gerbang logika operasi penjumlahan, dimana outputnya akan berlogika 0 jika semua input berlogika 0. 

 

5. Link Download[Kembali]

Video simulasi [download]
Rangkaian simulasi [download] 

Modul 1




Modul I
Gerbang Logika Dasar, Monostable Multivibrator
&
Flip flop
1. Tujuan [kembali]

  1. Merangkai dan menguji operasi dari gerbang logika dasar
  2. Merangkai dan menguji gerbang logika dasar, Aljabar Boelean, dan PetaKarnaugh
  3. Merangkai dan menguji Multivibrator
2. Alat dan Bahan [kembali]

  1.  Panel DL 2203C 
  2.  Panel DL 2203D 
  3.  Panel DL 2203S 
 4. Jumper


3. Dasar Teori [kembali]


Gerbang Logika Dasar 
1. Gerbang AND


Gambar 1.1 (a) Rangkaian dasar gerbang AND (b) Simbol gerbang AND 

Tabel 1.1 Tabel Kebenaran Logika AND


Bisa dilihat diatas bahwa keluaran akan bernilai 1 jika semua nilai input adalah 1, dan jika salah satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka output akan bernilai nol.


2. Gerbang OR




Gambar 1.2 (a) Rangkaian dasar gerbang OR (b) Simbol gerbang OR 
Tabel 1.2 Tabel Kebenaran Logika OR

Bila dilihat dari rangkaian dasarnya maka didapat tabel kebenaran seperti di atas. Pada gerbang logika OR ini bisa dikatakan bahwa jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1 . Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0. 

3. Inverter ( Gerbang NOT )








Gambar 1.3 (a) Rangkaian dasar gerbang NOT (b) Simbol gerbang NOT Tabel 
1.3 Tabel Kebenaran Logika NOT


Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan ,maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol. 

 4. Gerbang NOR

(a)

(b)

Gambar 1.4 (a) Rangkaian dasar gerbang NOR (b) Simbol gerbang NOR 
Tabel 1.4 Tabel Kebenaran Logika NOR

Gerbang NOR adalah gerbang OR yang disambung ke inverter. Jadi nilai keluarannya merupakan kebalikan dari gerbang OR. 



5. Gerbang NAND





Gambar 1.5 (a) Rangkaian dasar gerbang NAND (b) Simbol gerbang NAND 
Tabel 1.5 Tabel Kebenaran Logika NAND


Gerbang NAND adalah gerbang AND yang keluarannya disambungkan ke inverter. Dan nilai dari tabel kebenarannya merupakan kebalikan dari tabel kebenaran dari gerbang AND. 

6. Gerbang Exlusive OR (X-OR)



Gambar 1.6 (a) Rangkaian dasar gerbang X-OR (b) Simbol gerbang X-OR
Tabel 1.6 Tabel Kebenaran Logika X-OR
X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat exlusif, di mana keluarannya akan nol jika masukannya bernilai sama, dan jika salah satu masukannya berbeda maka keluarannya akan bernilai 1.
Multivibrator
Multivibrator termasuk kedalam rangkaian generatif, artinya suatu rangkaian yang satu atau lebih titik keluarannya dengan sengaja dihubungkan kembali kemasukan untuk memberikan umpan balik.

Multivibrator adalah rangkaian sekuensial atau rangkaian aktif. Rangkaian ini dirancang untuk mempunyai karakteristik jika salah satu rangkaian aktif bersifat menghantar, maka rangkaian aktif yang lain bersifat cut-off atau terpancung. Multivibrator berfungsi untuk menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa, menahan atau mengingat pulsa trigger, menyerempakkan operasi aritmatika, dan fungsi lain yang ada dalam sistem digital. Keluarga multivibrator yang akan dibahas adalah rangkaian astabil, rangkaian bistabil dan rangkaian monostabil.

1. Multivibrator Astabil
Multivibrator astabil adalah multivibrator yang tidak mempunyai keadaan stabil. Multivibrator akan berada pada salah satu keadaan selama sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan lain selama sesaat pula. Keluaran berosilasi di antara dua keadaan tinggi dan rendah ditentukan oleh parameter rangkaian dan tidak memerlukan pulsa masukan.Oleh karena itulah multivibrator astabil disebut juga multivibator bebas bergerak atau free running multivbrator.Multivibrator ini biasa digunakan sebagai pembangkit pula(clock). Multivibrator astabil juga dapat dibangun menggunakan transistor IC pewaktuan dan resistor.




2. Multivibrator Monostabil

Multivibrator ini hanya mempunyai satu keadaan stabil. Kuasi stabil terjadi bila keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan tidak stabil ke keadaan stabil (kuasi stabil) ditentukan oleh rangkaian RC.Monostabil juga disebut  ultivibrator satu bidikan (one shot multivibrator).


3.Multivibrator Bistabil
Rangkaian mulvibrator bistabil adalah rangkaian multivibrator yang mempunyai dua keadaan stabil yaitu stabil tinggi atau keadaan logika tinggi dan stabil rendah atau stabil rendah atau keadaan logika rendah. Keluaran bistabil akan berubah dari keadaan tinggi ke keadaan rendah atau sebaliknya jika rangkaian tersebut diberi suatu masukan atau di-triger. Rangkaian bistabil disebut juga flipflop.Ada beberapa macam flip-flop yaitu  S, D, Togle, JK, dan JK master save flipflop.